Aula lantai empat STIE AMA Salatiga siang itu dipenuhi para pelaku usaha lokal yang datang bukan untuk berdagang, melainkan belajar. Komunitas Wirausaha Salatiga (KWS) menggelar Kopdar #8 dengan sebuah tema yang sedang ramai diperbincangkan: Optimasi AI untuk Bisnis. Di panggung depan, Andi Taru — CEO Educa Group — memulai pemaparannya dengan satu kalimat sederhana namun bukan tanpa makna: “AI bukan alat ganti manusia, tapi alat bantu manusia.
” Penegasan itu menjadi benang merah sepanjang sesi. Alih-alih menakut-nakuti bahwa pekerjaan akan hilang, Andi Taru justru menunjukkan bagaimana kecerdasan buatan seperti ChatGPT dapat diberi peran secara spesifik untuk mempercepat pekerjaan rutin: menulis, riset, menyusun draf, bahkan membantu memberi ide bisnis. AI tidak berdiri sebagai pesaing manusia, melainkan sebagai kolabolator yang diprogram oleh manusia.
Kegiatan ini diikuti oleh peserta internal KWS dengan kontribusi 10 ribu rupiah sebagai pengganti konsumsi, sementara peserta umum dikenakan 20 ribu rupiah. Bukan biaya besar untuk sebuah wacana yang potensinya mengubah cara UMKM bekerja. Dengan format ringan, dialog interaktif, dan contoh langsung penggunaan AI dalam konteks bisnis rumahan hingga skala menengah, sesi ini menjadi salah satu “wake up call” bagi para pelaku usaha Salatiga: adaptasi bukan pilihan, tapi keharusan.
Kopdar ini menguatkan satu pesan: teknologi tak perlu ditakuti — cukup diberi peran yang tepat. Dan saat para pengusaha pulang membawa ide baru, satu kenyataan mengemuka: masa depan bisnis bukan tentang mengganti manusia, melainkan meng-upgrade-nya.




















